Kedatangan Kedua
Bagi Tuhan yang menciptakan kita bukan untuk kesia-siaan, tetapi oleh AnugerahNya membawa firman itu hidup di dalam hidup kita bagi Allah.
— St. Athanasius Agung
Ingat! Kejadian hades di penyaliban menjadi peringatan bahwa penghakiman akhir akan tiba diwaktu seperti pencuri, tidak seorangpun akan tahu. Dan kita semua manusia, baik, jahat, fasik, berdosa, hidup dan yang telah mati semuanya akan diubahkan dengan tubuh yang tidak akan binasa (1 Korintus 15:53), pertama-tama orang yang sudah mati (penubuatan kebangkitan orang mati di Perjanjian Lama di Yehezkiel 37) dikatakan tulang-tulang akan disatukan, diberikan daging (yang kudus) dan tubuh serta nafas hidup (yang tidak dapat mati), kemudian semuanya akan berdiri dihadapan Tuhan Yesus Kristus, sang Putera Allah, sang Juruselamat, dan sang Hakim yang adil. Alasan apakah bisa kita katakan untuk memberikan pembenaran dari kita sendiri dihadapan pengadilanNya? Tidak ada!
Kedatangannya tidak bisa kita prediksi dengan waktu kita, Tuhan sendiri mengatakan, “tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri, sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia, …. dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:36,37,39). Ketika orang-orang meramal akan waktu kedatanganNya, mereka adalah orang-orang fasik yang ingin menggunakan waktu ini untuk keuntungan mereka.
Ketahuilah, kedatangannya adalah untuk menghakimi kita dengan KeadilanNya, Dia sang pencipta kita. Tetapi bagi kita orang beriman, penghakimannya untuk membawa kita sukacita dan pengharapan, oleh karena kita hidup sungguh telah menerima sang Putera Allah, Juruselamat, dengan rancanganNya, dan sungguh kita hidup kudus sesuai ketetapanNya, yaitu kita membangun tubuh kita dengan Emas (firman — Mazmur 119:127; Amsal 8:10), Perak (didikan & keteladanan Kristus — Amsal 8:10) dan Batu Permata (kehidupan yang berharga dimata Allah — Wahyu 21:19) (dijabarkan St. Paulus di 1 Korintus 3:12).
Tetapi yang tidak beriman atau mereka yang tertidur dalam pembaringan dosa, bisa ditolakNya, “Aku tidak pernah mengenal kamu, Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan” (Matius 7:23). Hal ini dikatakan karena orang berdosa, orang fasik, orang jahat mereka itu tidak pernah bersiap akan kedatanganNya terlebih mau meresponi pesan kehidupan kekal. Terlebih, jika mereka adalah orang yang tidak mengasihi sesamanya, tetapi kehidupannya memilih jalan yang tidak lazim menurut pemikiran dan hatinya sendiri.
St Yohanes Krisostomos dalam Ad Theod. 1.10, telah menggambarkan surga dan neraka bukanlah sebuah tempat seperti yang dipandangkan manusia, seperti filosofis, teologian denominasi, atau adanya tempat seperti tempat fisik seperti pemikiran yang bukan Kristen.
Ketahuilah Allah adalah Allah, Ia adalah kasih, dan Allah Bapa hatiNya adalah sumber kasih, sang Putera menyatakan kasihNya, Roh Kudus mengajarkan menghidupi Kasih-Nya.
KasihNya akan menyatakan murka (Ayub 16:9, Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.) yaitu bagi mereka manusia yang tidak mengasihiNya (menolakNya) dan itu di dalam kegelapan, kegelapan itu akan seperti panas, layaknya sebuah energi api, mereka tidak dapat melihatNya, dan mereka semua akan gemetar, dan merasakan kertak gigi.
Dan sebaliknya, bagi mereka yang telah merasakan firdaus-Nya ketika di dunia ini dan berlanjut dalam firdaus kekekalan, kasih-Nya akan dirasakan mereka dalam cinta kasih keabadian, seperti air yang mengalir yang tidak berakhir bagi mereka yang mengasihiNya, mereka akan dibawanya kedalam kerajaan sorga yang kekal, dan kehidupan berlanjut dalam keabadian kasih Allah seperti Adam dan Hawa di dalam taman Eden.
Kebangkitan Tubuh
Sebelum penghakiman dimulai, St Paulus telah menubuatkan, akan ada kebangkitan tubuh “sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal … mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tesalonika 4:15,16) dikatakannya, “mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya” (Filipi 3:21).
Tuhan juga mengatakan bahwa kita akan dibangkitkan ketika kita menerima Tubuh dan Darah-Nya (Yohanes 6:53–57), juga dikatakan-Nya bahwa Dia adalah sungguh benar makanan hidup kekal yang memberi kebangkitan, inilah Sakramental penting. (Maka jelas hal ini bukan sebatas simbolistiks seperti yang dipahami oleh banyak orang dalam denominasi).
Melalui sakramental kita sedang bersiap untuk kedatanganNya kedua, karena penghakiman juga bagi kita yang hidup, bagi orang beriman sedang dihidupi saat ini, dalam sakramental kita akan menunjukan apakah sungguh kita mengasihi Dia? Bagaimana hidup kita ketika menerima sakramental itu? Disitulah kita diajak untuk setiap waktu dalam pertobatan dan dalam segala hal kita menghidupi pekerjaan keselamatan, tujuannya persiapan kekekalan, dalam hidup kita masa kini di dunia.