Sembilan Tingkatan Malaikat dalam Tradisi Ortodoks: Sebuah Analisis Komparatif dengan Hirarki Gereja

Stefanos Ian
7 min readOct 14, 2024

--

“Dia adalah yang Sulung, dengan cara yang melampaui, Pencipta manusia; Segala-galanya dalam segala hal; Bapa leluhur di antara para bapa leluhur; Hukum dalam hukum; Imam di antara para imam; di antara raja-raja Pemimpin Utama; Nabi di antara para nabi; Malaikat di antara malaikat; Manusia di antara manusia; Anak di dalam Bapa; Allah di dalam Allah; Raja untuk selama-lamanya… Pemimpin pasukan malaikat; Allah dari Allah; Yesus Kristus Juru Selamat kita.” (Fragmen Irenaeus Bab 54)

Di Kekristenan Ortodoks Oriental dan Ortodoks Timur, malaikat memiliki tempat yang penting dalam teologi dan liturgi. Tuhan Yesus sejak pada mulanya telah menentukan hierarki sorgawi dari malaikat berdasarkan wahyu ilahi dan pengetahuan ini diperlihatkan dalam tradisi. Tuhan Yesus mengatakan, bahwa “rahasia kerajaan sorga itu diberikan dalam bentuk perumpamaan” (Markus 4:11, Lukas 8:10), kata lain dari perumpamaan adalah “gambaran” yang divisualisasikan melalui kehidupan keseharian, ada yang berupa simbolik atau simbol-simbol, juga ada kisah yang menggambarkan pengartian sesungguhnya.

Maka dalam artikel kali ini kita akan membicarakan tentang Sembilan tingkatan (τάγματα) malaikat; Dan Alkitab menggambarkan sosok malaikat ini baik secara pribadi mereka, juga untuk merujuk kepada hierarki Gereja yang dalam wujud dinyatakan, semuanya bicara tentang penekanan kesatuan antara Gereja sorga dan Gereja dunia.

Berikut adalah penjelasan tentang sembilan tingkatan malaikat dan kesejajarannya dengan hierarki kediakonan di dalam Gereja Ortodoks:

Serafim (Σεραφείμ) artinya Makhluk yang Menyala

Dalam hierarki sorgawi, Serafim adalah tingkatan tertinggi dari malaikat, digambarkan sebagai makhluk yang berdiri paling dekat dengan Tuhan, mengelilingi takhta-Nya dan memuji-Nya tanpa henti. Nama mereka berarti “yang menyala,” mencerminkan cinta dan semangat mereka yang luar biasa kepada Tuhan (Yesaya 6:2–3).

Serafim disimbolkan juga sebagai api:“api yang menghanguskan.” (Ibr 12:29); “Takhta-Nya adalah nyala api” (Dan 7:9); “penampakan Tuhan seperti api yang menyala-nyala” (Kel 24:17). Dan simbol akan dia yang berdiri dihadapan kemuliaan “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi roh, pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api” (Mzm 103:4).

Peringkat Serafim dapat disetarakan dengan Patriark dalam struktur Gereja Ortodoks. Patriark adalah peringkat tertinggi dalam Gereja, membimbing Gereja dengan kebijaksanaan dan cinta, seperti halnya simbol Serafim yang terus memuji dan melayani Tuhan di hadapan-Nya.

Kerubim (Χερουβείμ) artinya Kepenuhan Pengetahuan

Kerubim sering disimbolisasikan dengan banyak wajah dan sayap, melambangkan pengetahuan mereka yang luas tentang misteri Tuhan. Peran mereka adalah menjaga jalan menuju Pohon Kehidupan dan melindungi kesucian misteri ilahi (Kejadian 3:24).

“Kerubim” dalam terjemahan dari bahasa Ibrani berarti: “pengertian yang besar” atau “curahan kebijaksanaan”. Melalui kerubim, kebijaksanaan diturunkan kepada orang lain, dan pencerahan mata rohani diberikan untuk melihat Allah dan mengenal Allah.

“Kemudian berdirilah TAHTA pembawa Allah (sebagaimana St. Dionysius dari Areopagus menyebutnya) di hadapan Dia yang duduk di atas takhta yang tinggi dan mulia, dinamai “takhta” karena di atas mereka, seperti di atas takhta intelektual (sebagaimana yang ditulis oleh St. Maximus Pengaku Iman), Allah berdiam secara intelektual. Mereka tidak disebut “pembawa Allah” menurut hakikat, tetapi menurut kasih karunia dan menurut tugas mereka, seperti manusia Yesus Kristus (sebagaimana yang ditulis oleh St. Basil Agung) disebut “pembawa Allah” menurut hakikat karena ia dipersatukan secara tidak terbagi dengan Allah Sang Firman itu sendiri.”

Tahta-tahta ini disebut “pembawa Allah” tidak menurut hakikat, tetapi menurut “kasih karunia”, yang diberikan untuk pelayanan mereka, yang secara misteri dan tidak dapat dipahami untuk memuat Allah di dalam diri mereka. Berdiam di atasnya dengan cara yang tidak dapat dipahami, Allah membuat penghakiman-Nya yang adil, sesuai dengan firman Daud: “Engkau telah duduk di atas takhta, ya Engkau yang menghakimi dengan adil.” (Mzm 9:4).

Oleh karena itu peringkat Metropolitan atau Uskup Agung dapat disetarakan dengan Kerubim. Para Uskup dengan pangkat tinggi ini mengawasi wilayah yang luas dan bertugas menjaga integritas doktrin dan melindungi iman, mirip dengan simbol Kerubim yang menjaga misteri ilahi.

Tahta (Θρόνοι) artinya Kursi Otoritas Tuhan

Takhta mewakili keadilan dan otoritas ilahi. Mereka dinamakan demikian karena mereka menanggung kursi otoritas Tuhan, mencerminkan penghakiman ilahi dan menyebarkan kehendak Tuhan di seluruh alam semesta.

Peringkat Uskup (episkopos) sebagai pemegang otoritas Kristus di dunia melalui keuskupan mereka. Keberadaan mereka sebagai cerminan di dunia dengan disebut “tahta”. Tugas seorang Uskup menjaga tatanan Gereja dan melaksanakan 7 Sakramen Kudus Allah, mewujudkan keadilan dan memberikan bimbingan spiritual dalam Gereja.

Dominasi (Κυριότητες) artinya Pemerintahan

Dominasi memiliki tanggung jawab untuk mengatur tugas-tugas malaikat yang lebih rendah dan memastikan tatanan dunia. Mereka dianggap sebagai sosok yang menggunakan otoritas Tuhan untuk memerintah alam semesta ini.

Peringkat Imam Senior (Hegumen — di Gereja Ortodoks Koptik) merupakan sosok yang disebut Dominasi. Imam Senior ini akan mengelola administrasi Gereja, mengarahkan tugas pada peringkat yang lebih rendah dalam struktur Gereja, seperti Dominasi yang mengarahkan tugas-tugas malaikat yang lebih rendah.

Kebajikan (Δυνάμεις) artinya Kekuatan Tuhan

Kebajikan bertanggung jawab atas misteri yang terjadi dalam wujud mukjizat dan energi ilahi, memastikan bahwa tatanan alam berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Mereka juga memperkuat dan mendukung orang-orang beriman dalam menghadapi kesulitan.

Peringkat Imam atau Presbyteros bertugas melayani SAKRAMEN dalam liturgi Gereja, dia adalah cerminan dari Power ini. Dalam Kediakonan imam berotoritas sebagai penerus tangan Uskup, mereka memimpin paroki, memfasilitasi peribadahan, dan menawarkan dukungan kepada kegiatan amal Gereja, mirip dengan sebagaimana sosok Kebajikan menjaga tatanan ilahi.

Power (Εξουσίαι) artinya Otoritas

Power adalah malaikat prajurit bertugas melindungi dunia dari kejahatan dan menegakkan hukum Allah. Perang rohani yang dilancarkan oleh kekuatan kegelapan (iblis dan setan-setannya), maka Power ini berperan dalam menundukkan roh-roh pemberontak.

Peringkat Diakon Agung (Arkdiakon) disimbolkan dengan Power ini. Diakon Agung membantu Gereja menghidupi ritusnya dan memastikan tatanan pelayanan seperti persiapan liturgis, menjaga benda-benda suci yang sudah dikhususkan, dia memiliki power untuk menjaga alam semesta.

Pemerintahan (Αρχαί) artinya Penguasa

Pemerintahan bertugas untuk mengawasi bangsa-bangsa dan orang-orangnya. Mereka mengilhami para pemimpin dalam membuat keputusan agar selaras dengan kehendak Allah. Sebagai pemerintah menjalankan keadilan dan kebenaran.

Peringkat Diakon punya tanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan para diakon-diakon di paroki maupun keuskupan tergantung dimana mereka bertugas. Maka posisi ini disimbolkan dengan Pemerintahan. Mereka bertugas memastikan bahwa pelayanan Gereja dilaksanakan dengan efisien, seperti Pemerintahan yang mengawasi urusan manusia.

Malaikat Agung (Αρχάγγελοι) artinya Utusan Utama

Malaikat Agung, seperti Mikael dan Gabriel, adalah utusan utama Tuhan bagi umat manusia. Mereka menyampaikan berita dan kehendak Tuhan kepada individu dan bangsa, juga memberikan pewahyuan penting dan membantu dalam pertumbuhan rohani orang-orang percaya.

Peringkat Subdeacon atau Epidiakon punya tugas sebagai pembawa berita Firman Tuhan dalam pelaksanaan Sakramen Kudus. Dalam hal ini terlihat kesejajaran simbol dari Malaikat Agung. Epidiakon membimbing jemaat di paroki dan diakon, juga memberikan arahan spiritual, dan mengajar, seperti Malaikat Agung yang menyampaikan pesan ilahi kepada manusia.

Malaikat (Άγγελοι) artinya Utusan

Malaikat adalah tingkatan terendah dalam hierarki sorgawi tetapi paling terlibat langsung dengan umat manusia. Mereka bertindak sebagai penjaga dan juga sebagai saksi. Tugas mereka adalah membimbing dan melindungi individu dan kelompok sesuai dengan kehendak Tuhan.

Peringkat Anagnostos/Reader atau dikatakan sebagai Pembaca (Pengidung) disimbolkan dengan malaikat. Mereka melayani untuk membaca bagian-bagian Kitab Suci dalam Liturgi Kudus. Inilah gambaran utusan Firman Tuhan kepada umat-Nya, seperti halnya malaikat yang menjadi utusan Tuhan bagi umat manusia.

Kesimpulan: Hierarki Sorga dan Dunia

Meskipun kita melihat semua urutan sorga juga disebut dengan nama umum “malaikat”, tetapi mereka memiliki posisi dan kasih karunia yang diberikan oleh Allah (seperti serafim, kerubim, tahta, dan urutan lainnya), namun secara umum semuanya disebut malaikat, karena kata “malaikat” bukanlah penamaan hakikat, tetapi penamaan pelayanan, sebagaimana tertulis: “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani” (Ibr 1:14).

Pelayanan mereka berbeda-beda dan tidak identik: setiap urutan memiliki pelayanannya sendiri; karena Pencipta Yang Maha Bijaksana tidak mengungkapkan rahasia rencana-Nya kepada semua dengan derajat yang sama, tetapi dari yang satu kepada yang lain, melalui yang lebih tinggi Dia menerangi yang lebih rendah, mengungkapkan kepada mereka kehendak-Nya dan memerintahkannya seperti dalam kitab Nabi Zakharia. Di sana dikatakan bahwa satu malaikat, setelah berbicara dengan nabi, bertemu dengan malaikat lain yang memerintahkannya untuk pergi lagi kepada nabi dan mengungkapkan nasib masa depan Yerusalem: Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya, yang diberi perintah: “Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” (Zak 2:3–5).

Merenungkan hal ini, St. Gregorius Sang Dialektik berkata, “Ketika satu malaikat berkata kepada yang lain: ‘Berlari, berbicaralah kepada pemuda ini’, tidak diragukan bahwa malaikat tertentu mengutus yang lain, bahwa yang lebih rendah diutus, bahwa yang lebih tinggi mengutus” (St. Gregorius Sang Dialektik, Tafsiran Injil, #4). Kita menemukan hal yang sama persis dalam nubuat Daniel, di mana satu malaikat memerintahkan malaikat lain untuk menafsirkan penglihatan kepada nabi. Dari sini jelas bahwa malaikat dari urutan yang lebih tinggi mengungkapkan kehendak dan niat ilahi sang Pencipta mereka kepada malaikat dari urutan yang lebih rendah, bahwa mereka menerangi mereka dan mengutus mereka kepada manusia.

Gereja yang berjuang membutuhkan malaikat. Gereja Ortodoks merayakan Perayaan semua sembilan malaikat ini dalam satu tahun kehidupan. Dan pada hari Penghakiman Agung Tuhan dan para malaikatnya akan bersama-sama dengan Dia. “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.” (Matius 25:31) “Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.” (Matius 24:31)

Dalam teologi Ortodoks malaikat sangat dipahami sebagai cerminan dari alam surgawi. Maka tingkatan-tingkatan malaikat, dari Serafim tertinggi hingga malaikat yang paling rendah, merupakan gambaran tatanan dan struktur pemerintahan Allah yang berasal bukan dari dunia ini. Tatanan surgawi telah diwujudkan dalam hierarki Gereja di dunia ini selama 2000 tahun ini, pelayan dengan berbagai tingkatannya melakukan terhadap yang dirancangkan Allah, seperti: melakukan Sakramen, mengajar orang beriman, dan memastikan kesejahteraan spiritual komunitas.

Sebagaimana para malaikat melayani dengan hormat dan kerendahan hati di hadapan Tuhan, para pelayan Gereja melayani di hadapan altar Tuhan, menawarkan ibadah dan bimbingan kepada orang-orang beriman. Hubungan yang mendalam antara hierarki malaikat dan Gereja ini menekankan satu hal penting yaitu kesatuan antara surga dan bumi, antara yang terlihat dan yang tak terlihat. Ini semua merupakan bagian dari teologi Ortodoks atau dikenal dengan Ortodoksi.

Referensi

  1. Royster, Archbishop Dmitri. The Angelic World. St. Vladimir’s Seminary Press, 1994.
  2. Greek Orthodox Archdiocese of America. “The Angels and their Hierarchy.” GOARCH, 2020, www.goarch.org/-/the-angels-and-their-hierarchy.
  3. Orthodox Church in America. “The Role of Angels in Orthodox Tradition.” OCA, 2021, www.oca.org/orthodoxy/the-orthodox-faith/worship/the-role-of-angels-in-orthodox-tradition.
  4. Antiochian Orthodox Church. “On the Nine Ranks of Angel.” https://johnthemerciful.org/on-the-nine-ranks-of-angels/

--

--

Stefanos Ian

A servant Subdeacon Stefanos from the Coptic Orthodox Church Yogyakarta. I am a writer, scholar, & social worker.