Siapakah itu Setan (dan/atau) Iblis?
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis (dan/atau) Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya ….. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Wahyu 12:7–9, 12)
Peperangan di sorga
Kitab Wahyu menuliskan tentang masa lampau, sekarang, dan yang akan datang di dalamnya telah memberikan satu narasi yang paling jelas, bahwa adanya pertempuran sengit yang kemungkinan besar terjadi jauh sebelum kejatuhan manusia dan berkenaan dengan penciptaan manusia, meskipun waktu tidak terdokumentasikan karena sinopsis ini terjadi jauh di masa lampau atau di luar waktu, hasil akhir dari perang di surga menentukan nasib semua malaikat pada waktu itu.
Maka dampak peperangan di sorga menghasilkan dua kelompok malaikat, apakah mereka malaikat yang taat kepada Allah? Atau malaikat yang memberontak terusir bersama Setan ke bumi?
Melalui peperangan ini menunjukan kepada kita bahwa malaikat-malaikat pengikut iblis itu mengubah dirinya menjadi jahat, “sepertinya” ada kehendak bebas atau pilihan dirinya akan hal ini, tetapi malaikat-malaikat tidak punya kehendak bebas dan pilihan layaknya manusia.
Lucifer sang naga tua
Lebih spesifik tentang latar belakang Lucifer ada di link ini.
Banyak pemahaman yang keliru karena adanya kemiripan literasi kata “pembawa terang”. Tuhan Yesus Kristus bukan pembawa, tetapi Dia adalah Terang sejati itu sendiri.
St Paulus menjelaskan siapa malaikat terang satu ini dengan satu kata yaitu “penyamar”. Ini memperjelas sosok Lucifer adalah sosok malaikat yang pandai menyamar sepertinya sebagai terang yang sejati melalui berbagai macam cara di kehidupan ini termasuk menyamar seperti Tuhan Yesus.
Allah menciptakan malaikat agung dan malaikat agung itu telah menjadikan dirinya iblis.
St Clement of Alexandria.
Sekarang Lucifer telah menjadi ‘iblis’ dan dia “menentang dan merencanakan kejahatan dihadapan Allah” dengan membawa malaikat-malaikat yang tak terhitung banyaknya mengikuti dia dan disebut “setan”. Dari dalam kegelapan yang dipilihnya disamarkannya dalam bentuk godaan-godaan kepada kita manusia, agar kita mengikuti dia, membuat diri manusia berbangga seperti dia, dan manusia merasa mampu hidup dengan kekuatan dirinya, seperti dia.
Tapi iblis gagal dan dia tidak bisa melawan Allah Bapa meskipun dengan malaikat-malaikatnya, sebaliknya kemudia dia berusaha untuk menyakiti melukai anak-anak-Nya. Pertama adalah “dia merasuki Yudas” (Yohanes 13:27) dan menghasilkan sebuah pengkhianatan besar, dan berujung kematian Tuhan Yesus.
St. Petrus dalam suratnya mengatakan, “Dialah yang berkeliaran seperti singa yang mengaum mencari seseorang untuk diterkamnya.”
Iblis atau ‘diabolos’ berarti dia yang telah memisahkan diri dari Allah. Ketika kita manusia memilih memisahkan diri daripada Sang Tritunggal Kudus, maka kita bisa tidak berbeda dengan iblis dan malaikat-malaikatnya.
Ketika Iblis dan setan-setannya memisahkan diri mereka tidak dapat kembali seperti kita manusia, karena mereka tidak di dalam waktu seperti manusia. Waktu kita linear, satu arah, kita bisa mengambil keputusan dan mengubah keputusan, tetapi tidak pada Iblis.
Ketika malaikat-malaikat Allah punya rank dan terstruktur, tetapi ketika Iblis memisahkan diri, mereka tidak memiliki rank, mereka tidak akan pernah bisa terstruktur.
Setan selalu menyamar
Iblis dan setan selalu menyamar, membawa manusia menjadi tidak percaya Allah dan terlebih tidak mempercayai bahwa iblis dan setan itu ada. Inilah trik hebatnya si “dia”.
- Dia seperti opossum, atau seperti tikus kecil yang galak, ketika terpojok oleh musuh-musuhnya, menyerang dan dapat mematikan.
- Trik lain yang dapat dilakukan mereka adalah memutarbalikan keadaan (terlebih firman Allah). “Yang baik sebagai bisa menjadi jahat dan yang jahat menjadi baik.” (Mat. 12: 31a).
- Dia adalah bapa segala dusta. Pikirkan bagaimana dosa-dosa yang digambarkan dalam film, acara televisi, dan media lainnya.
- Percabulan dan perzinaan dibuatnya menjadi bukan sebuah masalah besar. Pembenaran aborsi dan homoseksualitas dijunjung tinggi dan sebagai hal yang berbudi luhur.
- Perhatikan dosa-dosa telah juga merambah para Imamat yang tadinya pemegang kunci kerajaan sorga (Matius 16:19), menjadi pemegang kunci lubang jurang maut (Wahyu 9:1; 20:1). Hal ini akan sangat menyakitkan dan merusak kehidupan anak-anak Allah. Hari ini bukan satu atau dua orang Imamat yang terlibat secara langsung, tetapi sudah sangat banyak lagi maupun secara tidak langsung.
- Dia memiliki nama lain: pornografi, kecanduan, alkoholisme, keserakahan, iri hati, nafsu, dan masih banyak lagi.
Teknik mengetahui strategi musuh kita ini.
Ketahuilah,
- Iblis dan setan selalu mencuri hal-hal baik yang Tuhan Allah ciptakan untuk kita manusia dapat menikmati.
- Kemudian dia selalu berusaha membuat kita mengikutinya tetapi setelah itu ia akan melecehkan kita. Misalkan, kejahatan, keserakahan akan harta/uang, nafsu, dan kesombongan.
- Tetapi semuanya ini membawa manusia berakhir dengan harga diri yang menjadi hancur.
Pernyataan:
- Uang itu tidak jahat tetapi cinta akan uang adalah kejahatan! Dikatakan St. Paulus, “Sebab dari cinta akan uang, timbul segala macam kejahatan. Ada sebagian orang yang mengejar uang sehingga sudah tidak menuruti lagi ajaran Kristen, lalu mereka tertimpa banyak penderitaan yang menghancurkan hati mereka.” (1 Timotius 6:10 BIS).
- Seks bukanlah hal berdosa, tetapi karena memanfaatkan orang lain demi kepuasan diri, meng egois kan diri dengan seseorang dengan tidak didasari firman Allah, maka hal ini menjadi dosa.
Yesus mengatakan tentang Iblis
“Iblislah bapakmu, dan kalian mau menuruti kemauan bapakmu. Sedari permulaan Iblis itu pembunuh. Ia tidak pernah memihak kebenaran, sebab tidak ada kebenaran padanya. Kalau ia berdusta, itu wajar, karena sudah begitu sifatnya. Ia pendusta dan asal segala dusta.” (Yohanes 8:44 BIS)
Pernyataan Tuhan Yesus ini memperlihatkan sifat iblis, yang penuh tipu — daya dan merusak; Iblis memberikan pemikiran tidak logis. Tapi iblis juga banyak memberikan sesuatu yang tidak rasional.
Itu sebabnya mengapa kejahatan itu selalu tidak masuk akal. Tidak pernah kejahatan itu ada logikanya:
- Seringkali tanda kehadiran iblis adalah pembingungan yang ditimbulkannya.
- Iblis menjanjikan kebebasan tetapi memberikan perbudakan.
- Iblis bisa menjanjikan hidup dan membebaskan kita dari maut.
Setan itu benar ada! Jangan diragukan oleh mereka yang mengatakan tidak ada! Dan jangan takut!
Tuhan Yesus sendiri pun harus bergumul dengan dia selama empat puluh hari-Nya di padang gurun. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa, tertulis dalam Doa Bapa Kami, “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” (Matius 6:13)
“Hendaklah kalian waspada dan siap siaga! Sebab Iblis adalah musuhmu. Ia seperti singa berjalan ke sana kemari sambil mengaum mencari mangsanya.” (1 Petrus 5:8 BIS)
Iblis tidak pernah berubah dalam caranya kepada kita.
Iblis adalah guru penipu, pendekatannya sederhana hanya selalu dengan kebohongan, dan ada tiga hal dalam Kejadian 3:4–5, dan ini selalu berulang dari waktu ke waktu dari Adam dan Hawa di taman Eden, sampai hari ini masih sama:
- Sekali-kali kamu tidak akan mati
- matamu akan terbuka
- kamu akan menjadi seperti Allah
Pertama,
Iblis datang dan memberi tahu:
- Anda tidak perlu Tuhan untuk memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan.
- Anda bukan boneka-Nya.
- Anda dapat melakukan berbagai hal dengan kekuatan Anda.
- Tetapkan aturan main Anda sendiri.
- Anda buatlah sasaran itu untuk diri Anda.
Kedua,
“Iblis akhirnya membuat kita untuk melakukannya.”
Setelah meyakinkan kita untuk berbuat dosa, maka dia bergerak ke trik dusta ketiganya,
Ketiga,
- Ia berkata dan meyakinkan kita bahwa apa yang kita perbuat itu tidaklah dosa, tapi harus cari kambing hitam: carilah kesalahan orang lain. Bahkan pun kita menghakimi si setan itu.
Iblis dapat menyarankan sesuatu, tetapi dia tidak memiliki kekuatan untuk memaksa dirinya untuk memaksa kepada kita sebuah piliha. Kita akhirnya berdosa oleh karena pilihan kita sendiri.
St Cyril dari Aleksandria
Ketika kita jatuh kedalam pencobaan, dan kita lanjutkan itulah menghasilkan dosa akan muncul dari dalam diri kita. Ketika itulah iblis akan mengambil keuntungan dari keberdosaan kita. Tetapi tidak berhenti sampai disitu, dia terus akan memperburuk dengan memasukkan pikiran-pikiran jahat ke dalam hati kita.
Pencobaan = Keinginan + Peluang
Dosa = Pencobaan + Tindakan
Maut = Dosa telah matang dan dilakukan terus menerus tanpa kembali kepada pertobatan.
Inilah sebabnya Yesus mendesak kita untuk “berjaga-jaga dan berdoa” agar kita tidak masuk “ke dalam pencobaan” (Mat.26: 41). Karena awal sebuah pemikiran jahat belum menjadi sebuah pikiran berdosa sampai kita menyambut mereka ke dalam hati kita sendiri, setelah itu kita mulai menikmatinya, merenungkannya, melakukannya berulang-ulang kali, hingga menghasilkan maut bagi kehidupan kita.
Jadi bagaimana kita melawan Setan?
Untuk melawannya kita harus mengetahui tiga triknya. Diingat selalu:
- dia memang ada;
- dia pembohong,
- dia tidak punya kuasa atas kita.
Ada beberapa strategi lain yang bisa kita terapkan untuk melawan iblis.
St Makarios Agung berkata, “Pekerjaan paling penting dalam perjuangan spiritual adalah melihat hati, dan berperang dengan Setan; bencilah dia. Kita harus melawannya dengan pikiran yang berlawanan dengannya … seperti memandang percabulan bagaimana pikiran kita menyadari tidak untungnya apapun, dan akhirnya kita berusaha menjaga tubuh tetap kudus.”
Seperti perkataan Tuhan Yesus: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28)
Dengan melihat hati, kita menjaga gerbang hati dan menjadi oposisi dengan logosmoi atau pikiran oleh kekuatan Tuhan yang juga berdiam di dalamnya. “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes 4: 4).
Seperti yang Yesus katakan, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15: 4)
Katakan dengan lantang kepada Iblis:
- “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16:23; Markus 8:33)
- Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10–11)
St Gregorius Nazianzen (sang Teologian) berkata, “Jika iblis menggoda Anda dan berambisi menunjukkan kepada Anda baik sekejap atau sekilas segala kerajaan di bumi, dan ia mengklaim bahwa mereka semua adalah miliknya, maka janganlah percaya kepadanya, karena ia tidak memiliki apa-apa.”
Tetapi senjata terbesar dari semua melawan Setan adalah berdoa. Itu sebabnya dia bekerja sangat keras untuk mengalihkan perhatian kita menjauh dari doa kepada pekerjaan rutinitas sehari-hari kita. Itulah sebabnya dia membujuk kita untuk melewatkan liturgi dengan tugas-tugas mingguan, hiburan, tidur, rekreasi, waktu keluarga, dll. Karena iblis tahu dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan doa, jadi dia berusaha mencegah kita sejak awal.
Kesimpulannya…
Disebut oleh St. Paulus:
- ada malaikat (pelayan) menjadi nyala api (Ibrani 1: 7),
- dan ada yang menjadi “malaikat pilihan-Nya” (1 Timotius 5:21).
Hal ini menunjukkan ada malaikat yang tetap tinggal bersama Tuhan, ada juga yang telah terpisah dan mereka menjadi setan oleh bergabung dengan iblis.
Malaikat yang jatuh tidak menerima penebusan, tetapi manusia yang jatuh bisa mendapatkan penebusan dengan mau bertobat ketika dirinya masih hidup.
Seseorang pernah berkata
Di kerajaan Allah ada pemilihan secara langsung: Tuhan memilihmu dan iblis menentangmu.
Jangan pernah lupa Anda memiliki pilihan yang menentukan, siapa yang akan Anda pilih? Tuhan atau Setan? Kebenaran atau kebohongan? Kebebasan atau perbudakan? Hidup atau mati?
Tuhan Yesus berkata, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.” (Matius 6:24).
Referensi:
Ricks, Fr. (n.d.). Siapakah Setan? St George Greek Orthodox Church.
(n.d.). Apakah malaikat memiliki kehendak bebas? Jika ya, bisakah beberapa dari mereka masih jatuh? Jika tidak, kapan itu berhenti karena mereka memiliki kehendak bebas dan Lucifer dan 1/3 telah jatuh pada awalnya? Coptic Orthodox Diocese of The Southern United States.